Mimpi untuk tinggal di tengah-tengah komunitas terpendam bertahun-tahun, mengapa demikian? dikarenakan pertama, biaya hidup yang sangat tinggi (kurangnya emunah dan bitachon diawal), kedua kota tempat kita tinggal yang sekarang adalah kota besar dimana bukan tempat suami tinggal sebelumnya.
Dimana ada kerinduan di hati ditambah dengan doa yang terus menerus berkelanjutan meskipun terlihat mustahil, Hashem menaruh belas kasihan terhadap kerinduan hati umatNya dan mengabulkan permintaan yang terlihat mustahil sekalipun.
Pertama kekaguman terjadi adalah terhadap gadis kecil umur tiga tahun. Gadis kecil ini dibawa ayahnya ke Shul (Sinagoga) sejak bayi, ketika ayahnya pergi untuk beribadah Mincha-Ma'arif atau bahkan Shacarit gadis ini ditaruh oleh ayahnya didalam kereta dorong bayi, sangat diam tidak rewel seolah dia tahu kalau ayahnya melakukan tugas suci. Ketika dia bertambah umur, mulai bisa melangkah dengan kakinya sendiri, ayahnya membawanya ke ibadah Shabbat, dan gadis ini berumur tiga tahun saat ini, yang membuat saya kagum terhadap gadis kecil ini adalah ketika dia berbicara dengan ayahnya dia berbicara dalam bahasa Ibrani dengan lancar dan ketika dia berbicara dengan ibunya dia berbahasa Inggris dengan lancar, wow gadis kecil yang cerdas diumur tiga tahun menguasai dua bahasa.
Kekaguman kedua disaat hari raya Sukkot, ketika Sukkah dibangun dihalaman belakang rumah-rumah sekeliling tempat kita tinggal disaat Mitzvah untuk duduk makan didalam Sukkah suara percakapan, nyanyian dan gelak tawa mengelilingi kita hingga tengah malam karena Sukkah dibangun diseluruh likungan blok rumah diseliling kita, semua keluarga berkumpul didalam Sukkah, pesta makan malam dengan keluarga, L'chaim, mengundang beberapa tamu ke dalam Sukkah, dll. Di pagi hari terdengar suara tetangga yang sedang beribadah Shacarit dan belajar Gemara didalam Sukkah. Di siang hari tiba-tiba terdengar suara musik dari speaker yang luar biasa keras, membuat saya berlari ke jendela depan rumah untuk melihat ada apa disana, terlihat mobil besar dengan Sukkah didalam mobil truk dibelakang supir, dengan musik Sukkot sedang dimainkan.
Di hari raya Chanukah malam kemarin dan malam ini terlihat beberapa kali parade mobil dengan menorah diatas mobil dengan musik Chanukah dimainkan dengan keras (mengingatkan saya dengan kerasnya musik dangdut saat pernikahan tetangga di Indonesia). Bahkan tetangga juga ikut berparade mobil.
Hal yang membuat kita terpana ketika pertama kali menginjakkan kaki di kota ini adalah disepanjang jalan kita berjalan kaki atau mengendarai mobil setiap beberapa meter kita bisa melihat Shul (Sinagoga) atau sekolah Yahudi, toko kosher tersebar sepanjang jalan, restoran kosher tersebar di seluruh kota terutama di tempat komunitas terbesar tinggal.
Pagi hari ketika kita berdoa Shacharit di dekat jendela depan kita akan terkagum-kagum betapa banyak gadis-gadis kecil yang pergi ke sekolah diantar oleh orang tuanya, atau gadis muda yang pergi ke sekolah khusus untuk gadis remaja Yahudi lalu-lalang di depan rumah, anak laki-laki kecil berlarian pergi ke Yeshiva terdekat, pemandangan yang indah di pagi hari, yang tidak bisa dilihat di kota lain.
Ketika hari Shabbat tiba, dimalam hari kita melihat lalu-lalang pria berjalan kekiri atau kekanan sesuai dengan Shul masing-masing karena tetangga kita tidak pergi ke Shul (Sinagoga) yang sama. Di pagi hari ketika berjalan ke Shul, setiap beberapa detik berpapasan dengan tetangga yang hendak pergi ke Shul dan sapaan yang selalu kita beri adalah Gut Shabbos atau Shabbat Shalom. Pengalaman ini adalah setara dengan ketika Anda tinggal di Israel.
Pengalaman tinggal ditengah komunitas adalah pengalaman yang indah (bli ayin hara), semoga pengalaman ini dapat menginspirasi kita yang memilih tinggal terpencil jauh dari komunitas.
Langkah pertama dalam memahami hukum tzniut (sopan santun berpakaian) adalah menghargai bahwa ada tiga mode dasar pakaian non-tzniutdik - pakaian yang tidak memadai, pakaian yang mencolok, dan pakaian kasual yang tidak pantas.
(a) Pakaian yang tidak layak: bersifat ossur (dilarang) karena dapat menyebabkan laki-laki melihat bagian tubuh perempuan yang harus ditutup. Hal ini pada gilirannya sangat merugikan kedushat Yisroel (kesucian Israel). Garis leher non-Kosher; pakaian tembus pandang; blus, gaun, dan rok ketat; garis tepi yang terlalu tinggi; lengan baju yang terlalu pendek dan rambut wanita menikah yang tidak tertutup semuanya termasuk dalam kategori ini. Lihat Bava Kama 48a: Bava Basra 57b: Sinak mitzva 57 dan Mishna Berura 75:7.] Lihat Mekorot 70.
(b) Pakaian yang mencolok: menarik perhatian yang tidak semestinya kepada wanita atau gadis tersebut. Meskipun dia harus memiliki penampilan yang bermartabat dan cerdas, dia tidak boleh berpakaian dengan cara yang menarik perhatian dan membuat pria memandangnya. Sebagai contoh, Chazal mengatakan (Ketubot 72b) bahwa adalah pritzus (tindakan tidak bermoral) bagi seorang wanita untuk memintal benang merah cerah di depan umum, karena partikel serat cerah jatuh di wajah dan dahinya dan orang-orang akan tertarik untuk melihat wajahnya yang berwarna cerah (lihat Tosfos, s.v. B'toveh dan E.H. 115:4). Gaya rambut yang keras dan mencolok, gaun yang sangat mewah atau terlalu elegan, merah cerah dan pakaian berwarna cerah serupa, emas dan kancing yang berlebihan pada pakaian, perhiasan yang sangat mencolok, dan aplikasi kosmetik yang mewah - semuanya termasuk dalam klasifikasi ini. [Lihat Brachos 20a Rashi s.v. Karvaltah; Tanchuma, Vayishlach s.v ותצא דינה; Rabbeinu Yona, lggeres Ha Teshuva No.78.] Lihat Mekorot 59:1-3.
(c) Pakaian santai dan tidak pantas: Ketika menulis tentang memakai pakaian tzniutdik, Mesilat Yesharim (bab 23) menulis: 1711 ללבוש בגדים צנועים דהיינו מכובדים אך לא מפוארים - "Mengenakan pakaian tzniutdik berarti memakai pakaian yang bermartabat tetapi tidak suka pamer hal yang mewah." Jelas dijabarkan dalam kata-katanya bahwa mengenakan pakaian yang tidak bermartabat dan tidak pantas adalah kekurangan tzniut. Apa hubungan antara martabat pakaian seseorang dan tzniut?
Atribut keseluruhan tzniut didasarkan pada kesadaran akan kehadiran Hashem yang konstan dan kebutuhan manusia untuk menghormati-Nya. Untuk alasan ini, penyempurnaan dalam semua tindakan seseorang, baik di depan umum maupun secara pribadi, adalah hal yang hakiki bagian dari tzniut dan diharapkan pada pria dan wanita [lihat Brachos 62a dan Eruvin 100b tentang tzniut bahkan di kamar mandi.] Pakaian santai yang tidak pantas dikenakan saat pakaian yang pantas diharapkan (dengan mengesampingkan omong kosong) adalah antitesis terhadap kesadaran akan kehadiran Hashem
Selain itu, pakaian santai yang tidak pantas menunjukkan kurangnya penghargaan atas diri sendiri dan rasa hormat pada diri sendiri, sementara tzniut memerlukan kesadaran akan pentingnya Bat Yisroel (Putri Israel) dan memastikan bahwa dia terlindungi dengan baik. Mengacu pada tzniut, wanita Yahudi disebut Bat Melech-seorang putri (כָּל-כְּבוּדָּה בַת-מֶלֶךְ פְּנִימָה - Tehilim/Mazmur 45:14).
Ini menunjukkan bahwa tzniut lahir dari realisasi status kerajaan wanita Yahudi. Mengetahui dia adalah seorang Bat Melech (putri raja) menjamin bahwa dia berpakaian dengan tepat yang pada gilirannya mencegah dia pergi ke tempat-tempat di mana pritzut (lawan dari tzniut atau tidak bermoral) merajalela.
Selain itu, pakaian kasual memproyeksikan sikap tidak disiplin dan patuh terhadap gaya hidup, sementara kesopanan memerlukan gaya hidup di mana seseorang berhati-hati untuk memenuhi halacha dan menghindari segala bentuk percampuran. Cara hidup yang santai dan tanpa beban tidak cocok untuk seseorang yang harus selalu berhati-hati. Untuk alasan ini semua yang tidak dimurnikan seperti memberi makan dan bersukacita dengan cara yang ringan dan sembrono adalah kurangnya tzniut, sebagaimana dinyatakan dalam Rashi, Succah 49b s.v. Devarim.
Rambut panjang yang tidak rapi, pakaian yang terbuat dari denim kelas berat (jeans bolong-bolong), pakaian dengan jahitan terbuka yang tidak sedap dipandang mata, ujung blus yang menjuntai (ketika jelas bahwa jenis ekor ini tidak boleh dibiarkan menjuntai), sweter longgar yang panjang, dan kaus kaki yang melorot karena longgar di bagian kaki adalah bagian dari klasifikasi ini. [Lihat Tanis 13b dan apa Orchos Tzadikim. Sha'ar Haga'ava s.v. Vezos mengatakan tentang pakaian yang tidak diproses untuk mehilangkan kenajisan] Lihat juga 7:C dan Mekorot 59:4-7.
ISSURIM (LARANGAN) DARI PAKAIAN YANG TIDAK MEMADAI DAN PAKAIAN BERLEBIHAN
Ketika seorang wanita atau anak perempuan berpakaian tidak pantas, membuka bagian tubuhnya yang harus ditutupi, atau ketika dia berpakaian berlebihan dan dengan demikian menyebabkan laki-laki tertarik untuk melihatnya, dia melanggar sejumlah issurim (larangan) :
Pertama, pakaian yang tidak pantas sering melibatkan issur ובחוקותיהם הם לא תלכו larangan berpakaian dengan cara khas umot ha'olam, (Yoreh Deah 178:1) yang merupakan issur min HaTorah (larangan yang berasal dari Torah), lihat Rambam Hilchot Avoda Zarah 11: 1 Issur (larangan) ini dilanggar ketika seseorang mengenakan jenis pakaian yang dikenakan oleh masyarakat sekuler karena itu sesuai dengan kecenderungan mereka untuk ketidaksopanan dan pertimbangan tidak beralasan serupa. Lihat Mekorot 8 di mana sifat larangan ini dijelaskan secara panjang lebar.
Kedua, dalam hampir semua kasus dia bertentangan dengan issur וְלִפְנֵי עִוֵּר, לֹא תִתֵּןמִכְשֹׁל - issur menyebabkan orang lain tersandung dan melakukan aveira/dosa (Vayikra/Imamat 19:14). Dalam hal ini, dengan cara berpakaian yang tidak pantas, dia menyebabkan pria menatapnya dan melanggar larangan Taurat dari וְלֹא-תָתוּרוּ אַחֲרֵי לְבַבְכֶם, וְאַחֲרֵי עֵינֵיכֶם (Bamidbar/Bilangan 15:39) yang berarti, "Jangan biarkan hati atau matamu tersesat dan memikatmu"- lihat Mekorot 74:4-10.
Ketiga, dengan mengekspos area yang harus ditutupi, wanita atau gadis itu melanggar kewajiban וְהָיָה מַחֲנֶיךָ, קָדוֹשׁ- "Lingkunganmu haruslah suci (Devarim/Ulangan 23:15). Ayat ini memiliki beberapa arti. Salah satunya adalah bahwa itu adalah ossur (larangan) kepada perempuan untuk memperlihatkan bagian tubuhnya karena hal ini mengikis kesucian masyarakat (Smak, mitzva 56) - lihat Mekorot 37:1.
Keempat, dengan mengekspos area yang harus ditutupi dia melanggar issur (larangan) לֹא תַחְמֹד - "Jangan menginginkan" (Shemot/Keluaran 20:13). Menurut kaidah terjemahan Taurat ayat ini juga dapat dibaca sebagai לֹא תַחְמֹד - “Jangan membuat orang lain berkeinginan - lihat Sefer HaYirah l'Rabbeinu Yona no. 254 atas nama Mechilta. Ketika seorang wanita memperlihatkan anggota tubuhnya dia membangkitkan keinginan orang-orang yang melihatnya. Berpakaian dengan cara pritzusdik (tidak bermoral) karenanya merupakan pelanggaran terhadap issur (larangan) ini lihat Mekoros 37:1 dan 68:1.
Kelima, jika seorang wanita yang sudah menikah keluar di depan umum dengan rambut tidak tertutup dia melanggar issur min halorah (larangan yang berasal dari Torah). Ini berasal dari ayat, וּפָרַע אֶת-רֹאשׁ הָאִשָּׁה -"rambut wanita (sotah) harus dibuka" di Beit Din (Bamidbar/Bilangan 5:18) yang menyiratkan bahwa sampai saat ini rambutnya harus ditutupi karena dia adalah seorang wanita yang sudah menikah (Ketubot 72a). Dari bab yang sama kita juga bisa belajar bahwa untuk menampakkan dada adalah issur min ha Torah (larangan yang berasal dari Torah). Ini karena Chazal (Sotah 8a) berasal dari sebuah ayat yang tidak hanya rambut tetapi juga area dada sotah yang tidak tertutup di Beit Din - menyiratkan bahwa sampai saat ini harus ditutupi. Meliputi wilayah-wilayah ini dianggap sebagai דת משה - "kewajiban Kitab Suci. [Lihat Ketubot 72b, sefer, Torus Habistaklus dan Mekoros 37:2-3 untuk penjabaran lebih lanjut.]
Mitzvah dari Tzitzit adalah sangat berharga di antara semua orang Yahudi dan dilakukan oleh mereka setiap hari. Namun, tidak semua diberi tahu bahwa pemakaian Tallit yang tepat bergantung pada banyak aspek Halacha, beberapa di antaranya bahkan dapat membatalkan Mitzvah secara bersamaan, sementara yang lain menambahkan Hiddur ekstra yang dimaksudkan untuk dipatuhi oleh yang takut akan Tuhan. Aspek-aspek berikut berhubungan dengan pemakaian Tallit Gadol/Katan yang benar:
1. Berapa banyak bagian tubuh yang harus ditutupi oleh Tallit Gadol/Katan agar valid, dan dianggap memenuhi Mitzvah? (Halacha A dan D)
2. Bagaimana Tallit Gadol dikenakan selama pemberkatan dan bagaimana sebaiknya dikenakan selama berdoa? (Halacha B-C)
4. Haruskah senar Tzitzit digantung atau dimasukkan ke dalam celana? (Halacha F)
5. Bolehkah Tallit dipakai terbalik (bagian luar didalam) atau dibalik (bagian atas dibawah)? [Halacha GH]
6. Haruskah seseorang memeriksa senar dan memisahkan Tzitzit sebelum memakainya?
A.Talit Gadol:
Menutupi tubuh: Tallit Gadol harus dipakai sedemikian rupa sehingga menutupi tubuh yang sebenarnya. Mereka yang menutupi dengan Tallit hanya kepala dan leher mereka, dan tidak khusus untuk menutupi tubuh mereka, harus diprotes. (Seseorang yang mengucapkan berkat pada pakaian seperti itu mengucapkan berkat dengan sia-sia. Demikian pula, mereka yang mengenakan Tallit dengan cara dilipat dan disampirkan di atas bahu, dengan senar dari dua sudut kanan diletakkan di dada kanan, dan dua senar sudut kiri diletakkan di dada kiri, tidak memenuhi Mitzvah dan harus diprotes.)
Berapa banyak bagian tubuh yang harus ditutupi oleh Tallit: Tallit Gadol harus dikenakan dengan lebar minimal satu Ama (49 cm) dari bahan, dan total panjang minimal dua Amot (98 cm) terbuka dan menutupi tubuh orang tersebut. Area lipatan Tallit tidak termasuk dalam ukuran di atas. (Jadi, mereka yang memainkan sisi Tallit Gadol sedemikian rupa sehingga Tallit tidak menutupi lebar tubuh 49 cm, atau panjang tubuh 98 cm, adalah salah.)
Menutupi kepala-belitan Yishmaeli:
Diperdebatkan apakah seseorang juga harus menutupi kepalanya dengan Tallit, selain menutupi tubuh. Beberapa Poskim menetapkan bahwa Tallit harus cukup besar bagi seseorang untuk melakukan belitan Yishmaeli, untuk itu adalah wajib pada Tzitzit. Menurut pendapat ini, seseorang harus mengenakan Tallit-nya dalam belitan Yishmaeli agar dianggap memenuhi Mitzvah. Namun menurut pendapat tersebut yang mengabaikan persyaratan ukuran untuk Tallit ini, tidak perlu memakainya dalam belitan Yishmaeli, dan lebih baik menutupi kepalanya dengan Tallit pada saat pelafalan berkat. Secara praktis, kami mengatur seperti pendapat terakhir (dan karenanya seseorang tidak diwajibkan untuk membungkus dirinya dengan Tallit dalam belitan Yishmaeli bahkan selama pelafalan berkat, dan bahkan tidak diharuskan untuk menutupi kepalanya sama sekali dengan Tallit, kecuali untuk doa berkat. Namun demikian, lihat akhir dari Halacha ini yang berhati-hati untuk menutupi kepala mereka dengan Tallit selama berdoa.)
Selama pelafalan berkat : Terlepas dari keputusan di atas, untuk memenuhi Mitzvah Tzitzit dalam standar tertingginya adalah pantas untuk membungkus diri dengan belitan Yishmaeli saat seseorang mengucapkan berkat. Salah satunya adalah berdiri dalam posisi membungkus ini selama waktu yang dibutuhkan untuk berjalan empat Amot.(satu amot = 49 cm) Dengan demikian seseorang memenuhi kewajibannya bahkan menurut pendapat pertama. Berikut ini adalah bagaimana belitan Yishmaeli dilakukan selama pelafalan berkat:
Tanya Jawab :
Bolehkah seseorang mengenakan (syal) Tallit kecil yang hanya menutupi kepala atau leher?
Seseorang tidak memenuhi Mitzvah Tzitzit dengan mengenakan Tallit sedemikian rupa, seperti yang dijelaskan di atas dalam Halacha A.
Jika seseorang tidak melakukan belitan Yishmaeli dengan Tallit Gadol, berkat apa yang harus dia ucapkan?
Jika seseorang tidak berencana untuk melakukan balutan Yishmaeli [seperti karena kurangnya pengetahuan], dan lebih tepatnya berencana untuk hanya mengenakan Tallit di atas kepala dan bahunya, dia tetap harus melafalkan berkat dari Lehisatef Betzitzit.
B. Cara melakukan belitan Yishmaeli dari Tallit Gadol selama pelafalan berkat:
Memeriksa dan memisahkan Tzitzit sebelum mengenakan:
Berdiri sambil mengenakan Tallit:
Kapan harus mengucapkan berkat? Ketika seseorang mulai membungkus Tallit, sebelum membungkusnya seluruhnya, dia mengucapkan berkat Lehisatef Betzitzit. [Kebiasaan Chabad adalah sebagai berikut: Setelah memeriksa Tzitzit, Tallit dibuka dan dibuka lebar. Seseorang kemudian mencium tepi atasnya , dan mengayunkannya dari posisi di mana ia dipegang di depannya, hingga tergantung di belakangnya. Pada titik ini, saat Tallit ada di belakangnya, pemberkatan Lehisatef dimulai. Pemberkatan dibacakan perlahan-lahan dan hanya diakhiri dengan melilitkan kedua sudut kanan di sekitar leher, di atas bahu sisi kirinya.]
Cara membungkus: Belitan Yishmaeli dilakukan dengan metode berikut: (Setelah Tallit digantung dari belakang) seseorang mengangkat sudut atas dan bawah dari sisi kanan Tallit dengan tangan kanan dan membungkusnya itu di leher seseorang ke arah kirinya. Pinggiran di sisi kanan harus diletakkan di belakang leher/bahu di sisi kiri. [Banyak Chabad Chassidim terbiasa, seperti halnya Rebbe Rashab, untuk meratakan kedua sisi Tallit sebelum mengayunkan Tzitzit kanan ke leher. Kebiasaan Chabad yang tersebar luas saat ini adalah memegang sudut yang sebenarnya dengan tangan kanan, lalu mengayunkan Tzitzit melewati bahu. Namun dalam tradisi Reb Shilem seseorang mengayunkan seluruh lipatan kanan melewati bahu, dan bukan hanya Tzitzit. Apapun masalahnya, tidak tepat untuk melemparkan Tallit ke seluruh kepala seseorang dengan cara yang menghalangi dia untuk melihat, seperti yang dijelaskan di bawah ini. ] Dua sudut sisi kiri tetap berada di depannya [di sebelah kiri sisi tangan], ke arah wajah. [Kebiasaan Chabad yang tersebar luas saat ini adalah mengangkat dua sudut sisi kiri dengan tangan kiri dan kemudian mendekatkan Tzitzit di dekat dada. Namun, menurut tradisi Reb Shilem, seperti yang tersirat dari sumber Halachic, salah satunya adalah membiarkan Tzitzit kiri tergantung di sisi kiri depan, menunjuk sedikit ke kanan, tanpa mengangkatnya.] Jadi secara total, keempat sudut Tzitzit berada di sisi kiri, dua sisi kirinya di kiri depan, dan dua sisi kanan di belakang kirinya. Bahan Tallit harus menutupi bagian depan dan belakangnya hingga [di bawah] dadanya [untuk total satu Ama di setiap sisi]. Jika Tallit tidak menutupi tubuhnya, dan hanya menutupi lehernya, menurut semua itu sama sekali tidak dianggap sebagai bungkus Yishmaeli dan tidak mengandung mitzvah menurut pendapat apa pun. [Tepi atas Tallit, yang menutupi kepala seseorang selama pelafalan berkat] tidak perlu menutupi wajah seseorang sampai di bawah mulutnya. Namun itu untuk menutupi wajah seseorang sampai sedikit di bawah mata seseorang. [Namun tidak pantas bagi Tallit untuk menutupi mata seseorang dengan cara yang mencegahnya melihat. ] Seseorang harus berdiri dalam posisi membungkus ini selama periode waktu yang dibutuhkan untuk berjalan empat Amot dan dia kemudian memakai Tallit menurut adat komunitasnya.
Pernyataan Mah Yakar: Setelah pelafalan berkat, sementara seseorang masih dibungkus dalam bentuk belitan Yishmaeli di atas, seseorang harus melafalkan ayat-ayat “Mah Yakar Chasdech…” [Tehillim 36: 8-11] sebagaimana dicetak dalam Siddur.
Melihat Tzitzit selama pembungkusan: Adalah tepat untuk melihat Tzitzit pada orang yang membungkusnya, sambil mengucapkan berkat. [Menurut Kabala, seseorang harus melihat Tzitzit dari Tallit Gadol juga setelah Tallit diposisikan untuk bersandar di bahu.]
Hukum lain-lain yang berkaitan dengan berkat atas Tallit Gadol:
Ringkasan praktis mengenakan Tallit Gadol menurut kebiasaan Chabad:
Tallit Gadol yang terlipat diletakkan di bahu kanan, dan seseorang memeriksa dan memisahkan Tzitzitnya sambil membacakan dua ayat awal, Barchi Nafshi.
Tallit kemudian dibuka dan dibuka lebar; satu mencium tepi atasnya, dan itu diayunkan dari posisi di mana itu dipegang di depan orang itu sampai tergantung di belakangnya.
Tepi atas Tallit diletakkan di atas kepala seseorang dan direntangkan ke depan di atas wajah seseorang sampai menutupi mata dengan longgar.
Pada titik ini, pemberkatan perlahan-lahan dimulai dan baru selesai di ujung pembungkus saat seseorang akan membawa kedua sudut kanan Tallit di depan leher dan melewati bahu kiri, seperti yang dijelaskan pada langkah selanjutnya. .
Banyak Chabad Chassidim yang terbiasa meratakan kedua sisi Tallit sebelum mengayunkan Tzitzit kanan ke leher.
Seseorang mengangkat sudut atas dan bawah sisi kanan Tallit di tangan kanannya dan melingkarkannya di lehernya ke arah kirinya. Pinggiran sisi kanan harus diletakkan di belakang leher / bahu sisi kiri. [Kebiasaan Chabad yang tersebar luas saat ini adalah memegang sudut yang sebenarnya dengan tangan kanan, dan mengayunkan Tzitzit melewati bahu. Namun dalam tradisi Reb Shilem dan Rebbe Rashab seseorang meratakan sisi Tallit sebelum mengayunkannya ke leher, dan kemudian mengayunkan seluruh sisi kanan melewati bahu, dan bukan hanya Tzitzit.] Namun tidak pantas untuk lemparkan Tallit ke seluruh kepala sedemikian rupa sehingga menghalangi seseorang untuk melihat.
Tzitzit di sisi kiri harus tetap diposisikan di sisi kiri sehingga memiliki total keempat sudut Tzitzit di sisi kiri; dua sisi kirinya di kiri depan, dan dua sisi kanannya di belakang kirinya. [Kebiasaan Chabad yang tersebar luas saat ini adalah mengangkat dua sudut sisi kiri dengan tangan kiri dan kemudian mendekatkan Tzitzit di dekat dada. Namun menurut tradisi Reb Shilem, serta menurut sebagian besar sumber, Tzitzit kiri dibiarkan tergantung di sisi kiri depan, menunjuk sedikit ke kanan, tanpa mengangkatnya.]
Bahan Tallit harus menutupi bagian depan dan belakang seseorang hingga di bawah dadanya dengan total satu Ama di setiap sisi. Namun tidak perlu menarik tepi atasnya terlalu jauh ke depan melewati kepala seseorang sehingga menutupi wajah hingga ke mulut; lebih tepatnya, hanya cukup jauh untuk menutupi mata.
Salah satunya adalah berdiri dalam posisi belitan ini selama waktu yang dibutuhkan untuk berjalan empat Amot.
Seseorang kemudian membuka belitannya dan menggulung sisi kanan Tallit melewati bahu kanannya dan sisi kiri melewati bahu kirinya.
Tradisi Chabad membungkus Tallit yang diterima dari Mashpia Reb Shilem:
Setelah menempatkan Tallit di sekitar punggung dan kepala seseorang, tepat melewati mata, seseorang kemudian meratakan dan melipat kedua sisi Tallit sehingga sudutnya sejajar satu sama lain. Ini berarti sisi kanan diratakan dan dilipat sedemikian rupa sehingga sudut bawah dan atasnya sekarang saling berhadapan. Hal yang sama dilakukan untuk sisi kiri. Ini adalah kebiasaan Rebbe Rashab. Seseorang kemudian melemparkan sisi kanan di sekitar leher, melewati bahu kiri, seperti yang tertulis di Admur di Siddur. Seseorang kemudian meregangkan ujung area kanan yang terlipat hingga mencapai bagian belakang bahu kanan, meskipun Tzitzitnya digantung di sisi kiri belakang. Seseorang kemudian memverifikasi bahwa bagian depan sisi kanan menutupi satu Ama dari dadanya. Seseorang tidak memegang sudut kiri di tangannya dan membiarkannya lepas begitu saja.
Tanya Jawab
Bolehkah seseorang berbicara selama menutup badan dengan Tallit?
Dilarang berbicara, atau bahkan menjawab untuk Kaddish atau Kedusha, sampai berkat dan menutup badan dengan Tallit selesai. Setelah menutup badan selesai [langkah 7 di atas] seseorang dapat berbicara. Oleh karena itu, seseorang tidak boleh mulai mengucapkan pernyataan Mah Yakar sampai penutupan badannya selesai [langkah 7]
Berapa lama seseorang berdiri dalam posisi terbungkus? Apa definisi dari empat Amot?
Kira-kira tiga detik.
Bagaimana seorang kidal membungkus Tallit?
Dengan cara dan arah yang sama seperti orang kidal.
Apakah seseorang harus melakukan belitan Yishmaeli setiap kali dia memakai Tallit Gadol, meskipun pada hari yang sama?
Setiap kali seseorang membacakan pemberkatan atas Tallit Gadol dia harus melakukan belitan Yishmaeli.
Tradisi Reb Shilem : 1. Sisi kanan dilipat 2. Kedua sisi dilipat 3. Melempar sisi kanan ke atas
4. Tampak Belakang Lipatan Kanan 5. Posisi Sebelah Kiri 6. Sebelah Kanan Menutup Ama Dada
C. Bagaimana cara memakai Tallit Gadol saat berdoa, setelah pelafalan berkat?
Memiliki dua pasang Tzitzit di setiap sisi: Salah satunya adalah menempatkan dua pasang Tzitzit di satu sisi depan, dan dua set Tzitzit di satu sisi belakang, agar dikelilingi oleh Mitzvot. [Jika seseorang mengenakan Tallit itu sedemikian rupa sehingga keempat Tzitzit ada di font atau di belakang, dia tetap memenuhi Mitzvah. Lebih jauh, bahkan ada yang awalnya terbiasa melakukannya, seperti yang dibawa dalam kebiasaan duniawi di bawah ini. Mengenai jika seseorang memiliki dua set Tzitzit di sisi kanannya dan dua set di sisi kirinya, lihat selanjutnya bahwa di masa lalu kebiasaannya adalah memiliki semua Tzitzit di sisi kirinya, sementara hari ini kebiasaannya adalah memiliki dua Tzitzit di sisi kirinya. kiri dan dua di kanan.]
Kebiasaan lama Kabalistik: Merupakan kebiasaan yang tepat dan baik berdasarkan bagian yang diwahyukan dan esoteris dari Taurat kita untuk mengenakan Tallit sepanjang doa seperti yang dilakukan Arizal, sedemikian rupa sehingga menutupi kepala dan tubuh baik di depan maupun di belakang, melingkari lengan, sehingga sisi kanan bertumpu pada sisi kiri. Itu harus dipakai dengan metode yang mirip dengan belitan Yishmaeli, dengan setengah dari sisi kiri Tallit dilipat dan dibungkus di atas kepala seseorang, dengan sudut kiri atas diletakkan di dadanya, atau di dekatnya. Setengah dari sisi kanan Tallit harus dibungkus di depannya hingga mencapai di bawah dada, selebar Ama. Sudut kanan atas Tallit harus dilempar melewati bahu kirinya. Kebiasaan ini diikuti pada zaman Gemara dan masih dibiasakan pada zaman Rama. [Di masa lalu, banyak yang memakai Tallit dengan cara ini di seluruh layanan doa, namun di generasi selanjutnya bentuk pemakaian ini benar-benar berhenti. Rebbe Maharash disaksikan tidak mengenakan Tallit dengan cara yang disebutkan di atas.]
Kebiasaan hari ini: Kebiasaan Chabad [serta kebiasaan saat ini di sebagian besar komunitas ] adalah menempatkan sisi Tallit di bahu seseorang untuk memiliki tali Tzitzit di kanan dan kiri sudut Tallit menggantung di depan dan belakang. Ini dilakukan agar seseorang memiliki dua set Tzitzit di sisi depan, dan dua set Tzitzit di sisi belakang, untuk dikelilingi di Mitzvot.
Kebiasaan duniawi lama: Namun kebiasaan duniawi [pada masa Admur, dan kebiasaan saat ini di beberapa komunitas Chassidic dan Yaman ] adalah tidak menempatkan sisi Tallit di pundak mereka [dan mereka lebih suka melayang-layang Tallit menutupi lengan dan tubuh mereka [sehingga memiliki keempat Tzitzit di sisi depan mereka]. [Mereka yang mengikuti kebiasaan ini juga terbiasa menyelipkan bagian bawah Tzitzit ke ikat pinggang mereka untuk mencegahnya menyentuh tanah.]
Menutupi tubuh:
Tidak peduli kebiasaan mana yang diikuti, seseorang harus berhati-hati agar Tallit menutupi tubuhnya dengan benar, yang merupakan salah satu Ama di punggungnya. Mereka yang memainkan Tallit sedemikian rupa sehingga tidak menutupi lebar punggung Ama tidak memenuhi Mitzvah.
Menutupi kepala dengan Tallit Gadol selama Doa Shacharit:
Merupakan kebiasaan orang-orang tertentu dalam hal Mitzvot, dan semua Chassidim, untuk menutupi kepala mereka dengan Tallit Gadol selama seluruh periode waktu mereka memakainya, agar kepala mereka tidak terbuka bahkan untuk sebentar saja. Melakukan hal itu merendahkan hati seseorang dan mengarah pada rasa takut akan surga. Orang yang menghilangkan Tallit dari kepalanya seperti orang yang melewatkan kesempatan untuk melakukan Mitzvah. Seseorang tidak membuka kepalanya dari Tallit bahkan jika dia sangat panas. Tallit harus tetap berada di atas kepala seseorang dari awal layanan doa hingga akhir.
Apakah Tallit juga menutupi kepala Tefillin selama Berdoa?
Mekubalim menulis bahwa Tefillin yang dikepala harus sepenuhnya ditutupi oleh Tallit Gadol. Namun aturan Poskim bahwa seseorang tidak sepenuhnya menutupi Tefillin di kepala, dan begitu juga aturan Admur. Beberapa menjelaskan bahwa Tallit adalah untuk menutupi Tefillin di kepala seperti tenda. Rebbe sama sekali tidak terbiasa menutupi Tefillin di kepala dengan Tallit.
D. Cara memakai Tallit Katan:
Seberapa bagian tubuh yang harus ditutup oleh Tallis Katan? Tallis Katan tidak harus cukup besar untuk menutupi tubuh dalam bentuk belitan Yishmaeli. Tallit Katan harus dipakai sedemikian rupa sehingga lebar Tallit menutupi setidaknya satu Ama [49 cm] dari tubuh, dan panjang Tallit menutupi setidaknya dua Amot [98 cm] dari tubuh, [satu Ama di depan dan satu Ama di belakang]. Area lipatan Tallis tidak termasuk dalam ukuran di atas. Dengan demikian, semua orang yang berhati-hati untuk memenuhi Mitzvah Tzitzit sepanjang hari harus berhati-hati untuk selalu berhati-hati dan mengawasi bahwa setidaknya satu Ama dari lebar dan panjang Tallis Katan dibentangkan terbuka dan tidak dilipat [baik di depan maupun di belakang]. Karena persyaratan ini, mereka yang memproduksi Tallit Katan harus berhati-hati untuk membuat lebar Tallit sedikit lebih lebar dari lebar minimum satu Ama, karena sulit untuk mencapai seluruh lebar Tallit tetap terbuka secara mendatar dan tidak mengandung lipatan apapun.
Menutupi dada: Berdasarkan Kabala, Tallit Katan harus menutupi seluruh area dada [hingga leher]. Oleh karena itu, jika seseorang memiliki leher V Tallit Katan, dia harus menjahit atau mengancingkan sisinya. [Jika seseorang memiliki Tallit Katan dengan lubang di tengahnya, dia harus berhati-hati agar tidak meluncur ke bawah dada. Oleh karena itu, kebiasaan membuat lubang leher tidak terlalu besar, melainkan dibuat cukup besar untuk sekadar masuk ke kepala, agar dada tetap tertutup. Tampaknya, karena persyaratan untuk menutupi dada ini, kebiasaan Chabad tidak memakai leher V Tallit Katan melainkan membuat lubang leher kecil seperti yang dijelaskan di atas.]
Bagaimana cara memakai Tallit Katan selama pelafalan berkat? [Di masa lalu ketika Tallit Katan cukup besar untuk melakukan belitan Yishmaeli] jika seseorang ingin melafalkan berkat “Lehisatef Betzitzit” di atas pemakaian dari Tallit Katan dia awalnya akan memakainya dalam belitan Yishmaeli pada saat pelafalan berkat. Seseorang akan berdiri dalam posisi menutup tubuh dengan Tallit ini setidaknya selama waktu yang dibutuhkan untuk berjalan empat Amot. Setelah itu seseorang akan melepasnya dari kepala dan memakainya secara teratur di tubuhnya. Jika seseorang tidak dapat melakukan belitan Yishmaeli dengan Tallit Katan, atau seseorang ingin memakainya tanpa melakukan belitan Yishmaeli, maka dia tidak dapat melafalkan berkat “Lehisatef Betzitzit”. Lebih baik mengucapkan berkat “Al Mitzvat Tzitzis“. [Lainnya bagaimanapun berpendapat bahwa seseorang tidak dapat melafalkan berkat "Lehisatef" pada Tallit Katan bahkan jika itu cukup besar untuk melakukan belitan Yishmaeli. Praktisnya, di zaman sekarang karena ukuran Tallit Katan yang kecil, kami tidak melakukan belitan Yishmaeli dengan Tallis Katan saat mengucapkan berkat. Untuk alasan ini, kata-kata berkat tersebut adalah “Al Mitzvah Tzitzit” sebagai lawan dari “Lehisateif Betzitzit“.]
Ringkasan:
Tallit Katan dikenakan sedemikian rupa sehingga menutupi setidaknya 49 cm kali 49 cm bagian depan dan 49 cm kali 49 cm bagian belakang. Itu untuk menutupi dada. Kami tidak melakukan bungkus Yishmaeli saat mengenakan Tallit Katan, dan karenanya pemberkatan Al Mitzvas Tzitzit dibacakan saat memakainya.
Tanya Jawab
Mengapa beberapa Chassidim memakai pengikat di atas Tallit Katan mereka?
Hal ini dilakukan untuk mencegah Tallit terlipat dan kehilangan ukuran lebar Ama. Hal ini sangat penting ketika tidur di malam hari dengan Katan Tallit, untuk memastikan bahwa Tallit tetap terbuka bahkan ketika seseorang sedang tidur.
Bolehkah seseorang melipat bagian atas Tzitzit di lehernya saat bermain bola?
Berdasarkan putusan di atas pada Siddur, seseorang tidak boleh melakukannya, karena dengan melakukan itu dia kehilangan Shiur dari Tallit.
Jika seseorang mengenakan leher V Tallit Katan, apakah area pemotongannya dihitung dalam ukuran yang diperlukan untuk menutupi tubuh?
Bagian tubuh mana pun yang sebenarnya tidak tercakup oleh Tallit tidak termasuk dalam ukuran penutup yang diperlukan. Jadi, jika area V Tallit Katan dilipat, semua area itu dianggap tidak tertutup dan dapat membahayakan area tertutup Ama 1x1 di sisi depan tubuhnya. Mungkin ini adalah alasan tambahan mengapa menurut adat Chabad kami tidak memakai leher V Tallit Katan. Jika seseorang membeli leher V Tallit Katan dan dia ingin berhati-hati dalam hal ini, dia dapat menjahit tepi leher V, sehingga hanya menyisakan lubang leher yang terbuka, seperti yang dibawa dari Admur pada Siddur.
E. Memverifikasi bahwa Tzitzit menyentuh sudut Tallit:
Tzitzit dari Tallit Gadol/Katan harus diikat ke sudut sedemikian rupa sehingga a) simpul pertama terletak 4 cm di atas sudut, dan b) Tzitzit menyentuh sudut saat dipakai, dan tidak melayang di atas tanah. Oleh karena itu, seseorang harus berhati-hati saat mengikat Tzitzit ke sudut, untuk mengikatnya sesuai dengan cara seseorang memakai Tallit, dengan cara yang akan memastikan kepangannya menyentuh sudut dan tidak menjuntai lurus ke tanah saat dia memakainya. Dengan dua lubang Tallit Katan ini secara otomatis dilakukan dengan mengikat simpul pertama ke dua lubang. Untuk mencapai ini dengan satu lubang Tallit, seseorang harus mengikat simpul pertama Tzitzit dengan sangat erat di sisi sudut, sehingga mencegah simpul jatuh di bawah tanda 4cm. Kebiasaan Chabad oleh Tallit Gadol adalah membuat lubang samping tempat Shamash diikat setelah membuat dua simpul, sehingga mencegah simpul jatuh di bawah tanda 4 cm.
F. Mengenakan Tallit/Tzitzit di bawah atau di atas pakaian:
Orang yang memakai Tallit Katan harus memakainya di atas [semua] pakaiannya. Mereka yang memakainya di bawah pakaian mereka [paling tidak] harus berhati-hati untuk memakainya sedemikian rupa sehingga Tzitzit tetap berada dalam pandangan seseorang, agar orang akan terus mengingat Mitzvot saat melihatnya. Jadi, Tzitzit harus digantung di luar celana seseorang, tidak seperti yang menyelipkan Tzitzit di sudut [atau saku]. [Praktisnya, tidak lagi menjadi kebiasaan di antara segmen Yahudi mana pun untuk mengenakan Tallit Katan di atas semua pakaian. Kebiasaan Chabad adalah mengenakan Tallit Katan di bawah kemeja [tetapi di atas kaos dalam], dan membuat Tzitzit menonjol. Ini juga merupakan kebiasaan sebagian besar Yahudi Ashkenazi. Pada grup Chassidic lainnya, kebiasaannya adalah memakai Tallis Katan di atas kemeja, tetapi di bawah mantel. Kebiasaan Sefaradi saat ini adalah mengenakan Tallit Katan di bawah kemeja dan menyelipkan Tzitzit di dalamnya. Mereka yang terbiasa mengenakan Tzitzit di luar mungkin tidak menyimpang dari kebiasaan mereka untuk mulai mengenakan Tzitzit yang terselip di dalam.]
Pada saat dibutuhkan: Dalam situasi mendesak, seperti orang yang berjalan di antara orang bukan Yahudi dan takut dicemooh, dapat memasukkan Tzitzit ke dalam sakunya. Namun, pada saat pelafalan berkat, Tzitzit akan terungkap selama waktu yang dibutuhkan untuk berjalan empat Amos.
Ringkasan:
Kebiasaan Chabad adalah mengenakan Tallit Katan di bawah kemeja, tetapi di atas kaos dalam, dan membuat Tzitzit menonjol. Seseorang mungkin tidak menyimpang dari kebiasaan mereka mengenakan Tzitzit, untuk mulai mengenakan Tzitzit mereka yang terselip di dalam.
Melihat Tzitzit terus-menerus:
Salah satunya adalah terus-menerus melihat Tzitzit-nya sepanjang hari. Melakukan hal itu merupakan sumber bantuan yang besar bagi jiwa untuk mencegahnya dari dosa. Ada tradisi di antara orang-orang Yahudi yang teliti bahwa bahkan ketika mereka sedang duduk diam, mereka akan terus-menerus menyentuh Tzitzit dan memandangi mereka.
Bolehkah seseorang memakai Tallit Katan di atas kulit tubuhnya, atau haruskah dia memakai kaos dalam di bawahnya?
Tidak ada larangan mengenakan Tallit Katan pada diatas kulit tubuh seseorang. Namun demikian, Arizal terbiasa mengenakan Tallit Katan di atas kaos dalam, begitu pula kebiasaan yang tersebar luas di kalangan Chassidim.
G. Bolehkah memakai Tallit terbalik, dengan bagian atasnya di bawah?
Seseorang tidak boleh mengenakan Tallit secara terbalik, dan karena itu harus berhati-hati untuk selalu memakai bagian atas Tallit [Gadol] di kepalanya. Karena alasan inilah biasanya menjahit sehelai sutra di bagian atas Tallis, sebagai tanda ke sisi mana bagian atas. Namun Arizal tidak berhati-hati untuk menghindari mengenakan Tallit secara terbalik [sehingga hal tersebut diatur pada Poskim lain.] [Menurut semua orang, Mitzvah tetap berlaku meskipun dipakai terbalik, meskipun setelah menyadarinya seseorang harus mengganti dan memakainya dengan cara yang benar tanpa mengucapkan berkat.]
Tanya Jawab
Apakah hukum di atas berlaku untuk Tallit Katan?
Beberapa mengatakan bahwa hukum di atas berlaku juga untuk Katan Tallit, dan karenanya mereka membuat tanda di bagian depan Katan Tallit agar tidak dipakai dalam urutan yang berlawanan.
Jika bagian atas Tallit robek, bolehkah seseorang berpindah sisi Tallit secara permanen?
Ya
H. Bolehkah memakai Tallit terbalik bagian luar di dalam?
Katan Tallit [yang memiliki dua lubang di sudut] tidak boleh dipakai terbalik. [Mengenai Tallit Gadol, dan Tallit Katan yang tidak memiliki dua lubang: Beberapa melarang melakukannya. Namun dari Poskim lain terlihat bahwa tidak perlu berhati-hati dalam hal ini. Secara praktis menurut Chabad Tzitzit, seseorang harus berhati-hati dalam hal ini.]
I. Bolehkah seseorang memakai Tallit yang dilipat?
Setiap orang harus berhati-hati untuk tidak memakai Tallit yang dilipat. Jadi bahkan Tallit yang sangat panjang dan panjangnya dua Talleisim tidak boleh dilipat dan dipakai dengan cara ini.
Halacha kebersihan tempat yang digunakan untuk tujuan suci
1. Adalah tertulis (Ulangan 23:14-15) "ketika Anda duduk meningalkan rumah, Anda akan menggali dengannya, dan harus kembali dan menutupi apa yang berasal dari Anda. Karena Hashem, Tuhanmu, berjalan di tengah-tengah perkemahanmu, untuk membebaskanmu, dan untuk menyerahkan musuhmu di hadapanmu; oleh karena itu kemahmu harus kudus; bahwa Dia tidak melihat hal yang tidak pantas dalam dirimu, dan berpaling darimu." (*catatan dari penulis blog : ini berbicara tentang buang air besar) Dari sini Rabi-rabi besar kita yang hidup dimasa lampau, memori yang diberkati, menyimpulkan bahwa kapanpun Hashem Tuhan kita berjalan dengan kita, ketika kita sibuk di dalam tugas kudus, seperti contoh membaca doa Shema, sedang belajar Taurat, dan sejenisnya, maka tempat sekeliling Anda harus kudus, jadi tidak ada tinja yang terbuka didapati disana, dan tidak ada yang tidak pantas yang terlihat kepada siapapun yang sedang beribadah.
2. Dilarang bahkan untuk berfikir segala sesuatu yang kudus di tempat dimana didapati tinja atau air kencing, atau segala sesuatu yang menghasilkan bau busuk, (*seperti contoh : sampah), kecuali kalau ditutupi, seperti dikatakan (Ulangan 23:14) "dan harus kembali dan menutupi apa yang berasal dari Anda." Dia bisa menuangkan satu liter air ke cairan dari air kencing, dan tidaklah penting apakah air kencing di dalam bejana awalnya dan air bersih dituang atasnya, atau air bersih di bejana pertama. Bagaimanapun, jika air kencing berada pada jambangan khusus untuk buang air kecil, penuangan air keatasnya adalah tidak berguna, untuk dua kali buang air kecil, dua liter air dibutuhkan, dan seterusnya. Bahkan jika air kencing menjandi terserap di tanah atau di baju, selama masih ada sisa kelembaban, air bersih harus dituangkan atasnya.
3. Jika tinja didapati dibagian tubuh, meskipun tertutupi oleh bajunya, dia tidak diijinkan untuk mengucapkan segala sesuatu yang kudus; seperti tertulis (Mazmur 35:10) "Semua tulangku akan berkata: 'Hashem, yang seperti Engkau;" maka dari itu seluruh tubuhnya harus bersih. Beberapa poskim sedikit toleran terhadap hal ini, tetapi adalah sepatutnya untuk mengikuti opini yang lebih ketat. Jika ada partikel kecil dari tinja di area dubur, meskipun tertutup, seluruh opini setuju jika penutup tidak berguna, karena tinja didapati di tempat asal lebih menjijikan.
4. Kapanpun didapati keraguan tentang keberadaan hal yang najis, kita harus tidak mengucapkan kata kudus, sebelum meneliti tempat disekeliling. Adalah dilarang untuk berdoa di dalam rumah yang mana didalamnya ada kotoran berbau busuk di loteng.
5. Kita harus menjauhi, ketika sedang berdoa, dari tinja dan air kencing dari bayi yang telah mampu untuk makan seukuran buah zaitun, dari roti, bahkan ketika telah dimasak, dalam ruang waktu ketika orang dewasa bisa makan sepotong roti. Adalah lebih baik, bagaimanapun, untuk menjauhi tinja dari bayi yang berumur delapan hari. (*seperti contoh zaman sekarang : jauhi popok bayi ketika sedang berdoa)
6. Ketika berdoa, kita harus tetap menjaga jarak dari tinja manusia, bahkan ketika tidak berbau, dan dari tinja kucing, burung, ayam, semua binatang peliharaan dirumah. Ketika binatang ini tinjanya tidak berbau, tidak diharuskan untuk mengangkatnya, jika berbau maka harus disingkirkan. kita harus menjauhi semua yang berbau busuk, yang sedang membusuk, seperti bangkai, dan sejenisnya. Kita harus menjauhi kandang ayam, got berbau busuk, air rendaman jerami, yang biasanya berbau busuk. Kita harus menjaga jarak dari segala sesuatu yang disebut diatas sama seperti tinja.
7. Ketika tinja menjadi kering yang mana menjadi hancur ketika bergulir, itu dianggap seperti tanah, tidak lagi menghasilkan bau busuk. Tetapi tinja beku, yang mana akan kembali ke bentuk awal ketika cuaca lebih hangat, masih menghasilkan nama asli. Tinja yang tertutup salju, dianggap sebagai tertutup yang absah.
8. Seberapa jauh kita menjauhi Tinja? (agar diperbolehkan untuk mengucapkan kata kudus?) Jika tinja berada di halaman belakang, dia harus menyingkirkan sejauh jarak 1,83 meter dari jarak asal diamana bau berasal dan bau lenyap; bahkan jika dia tidak mencium bau itu lagi, dia harus menjaga jarak yang sama. Bagaimanapun, jika tidak memiliki bau yang busuk, tetap harus menjauhkan sejarak 1.83 meter dari tempat asal ditemukan. Jika hal najis didapati didepannya, dia harus menyingkirkan sampai tidak terlihat lagi. Bahkan di malam hari, dia harus menyingkirkan seperti pada siang hari. Meskipun kotoran ada disampingnya, dia harus menjaga jarak sama seperti ketika kotoran ada didepannya, dia harus berputar sehingga kotoran itu dibelakang.
9. Jika tinja didapati dirumah dimana komunitas dari orang berdoa, Chasan (pemimpin doa) harus berhenti berdoa sampai tinja ditutupi atau disingkirkan. ini benar bahkan hal najis terdampar dibelakangnya, dan lebih dari 1,83 meter dari tempat dimana bau busuk hilang, karena tidak mungkin setidaknya ada satu pendoa di komunitas berjarak 1,83 meter dari tempat dimana bau busuk hilang, dan pendoa ini tidak diijinkan untuk mendengarkan dan berkosentrasi dari Chasan melafalkan.
10. Jika seseorang mendapati tinja setelah dia telah selesai berdoa, maka, jika ada tanah yang dicurigai tempat itu mengandung tinja, sebelumnya dia gagal membaui untuk menyelidiki kemungkinannya, doanya sejauh Shemoneh esreh (doa yang sunyi senyap, *maksudnya adalah : tidak diucapkan dengan lantang tetapi berbisik dengan suara sangat kecil hampir tidak terdengar) sebagai ganti dari korban, seperti ayat (Amsal 21:27) "Pengorbanan orang jahat adalah kekejian," dapat diterapkan pada doa orang ini, dan dia harus mengulangi Shemoneh esreh. Dia juga harus mengulangi doa Shema jika ini kasusnya, sejak membacanya adalah Perintah Ilahi. Bagaimanapun, dia harus menghilangkan doa sebelum dan sesudah Shema; tidak juga harus mengulang doa atau Birkat Hamazon (doa berkat setelah makan), dibaca ditempat seperti itu. Jika, meskipun begitu, tidak ada tempat yang dicurigai mengandung tinja, dia harus menuntaskan kewajibannya, bahkan sejauh Shemoneh Esreh, untuk alasan bahwa dia tidak dianggap lalai. Jika air kencing ditemukan, bahkan ditempat dimana keberadaannya dicurigai, kewajibannya dituntaskan bahkan perihal Shemoneh Esreh, menjadi pasca fakta.
11. Jika seseorang buang angin (*mohon maaf, maksudnya kentut), dia dilarang untuk mengucapkan segala sesuatu yang kudus, sampai bau busuknya hilang; sama dalam kasus dimana baunya menggangu teman di sebelahnya. Tapi jika dia sedang belajar Taurat, dia harus tidak menyela pembelajarannya, karena bau busuk yang dikeluarkan teman disebelahnya.
12. Kita harus menjauhi kakus (ketika berdoa), bahkan ketika tertutup dengan penyekat (*pintu, dll) dan tidak mengandung hal najis. Bangku dimana dia biasa buang air besar, dianggap kakus, meskipun jambangan telah disingkirkan dan lubang ditutup dengan papan. Bangku, yang mana, harus setidaknya disingkirkan dari rumah, atau ditutup sepenuhnya. Bagaimanapun, jika kursi dibuat permanen untuk duduk diatasnya, dan ditutupi dengan bantalan untuk tujuan ini, tetapi kadang-kadang bantalan dipindahkan dan kursi dipakai untuk buang air besar, setelah yang mana bantalan dikembalikan ketempatnya, kursi seperti itu tidak dianggap kakus.
13. Jambangan malam hari yang digunakan untuk tinja dan air kencing, terbuat dari keramik atau kayu, bahkan jika bersih dan tidak ada bau busuk, dianggap sebagai kakus. Bahkan jika air dituangkan kedalamnya atau dibalik, ditaruh dibawah ranjang, itu tidak ada gunanya; harus sebaiknya disingkirkan dari rumah atau ditutup sepenuhnya.
14. Adalah dilarang untuk berbicara atau berfikir segala yang kudus didalam kamar mandi. Adalah dilarang untuk mengucapkan segala nama yang mana Yang Kudus, diberkatilag Dia, yang kita ketahui, apakah itu di rumah pemandian, gang kotor, bahkan ketika mengucapkan bahasa sekuler seperti Tuhan dalam bahasa Indonesia, God dalam bahasa Inggris, Gott dalam bahasa Jerman, Gusti dalam bahasa Jawa, dll. Dilarang untuk mengucapkan Shalom kepada teman di tempat pemandian, karena Shalom adalah salah satu nama dari Hashem, Yang Kudus, diberkatilah Dia, seperti tertulis (Hakim-hakim 6:24): "dan menyebutnya 'Hashem-shalom." Beberapa Poskim memiliki opini jika nama orang tersebut adalah Shalom, dia harus tidak menyapa dengan namanya di tempat yang disebut diatas. Poskim lain mengijinkannya, karena hanya memanggil orang tersebut dengan namanya. Kebiasaan umum lebih toleran dalam hal ini, tetapi orang yang takut akan Hashem harus memilih opini yang lebih ketat.
15. Adalah dilarang untuk berdikusi tentang Taurat atau mengucapkan segala sesuatu Kudus, dalam pandangan organ genital, baik itu miliknya sendiri atau orang lain, bahkan jika itu adalah bayi atau diatas bayi perempuan atau laki-laki. Hanya diijinkan jika itu adalah Brit Milah (Sunat). Hanya jika matanya tertutup, tidak untuk melihat tidak cukup, sejak itu didepannya; tapi dia harus memalingkan wajah dan tubuh darinya.
16. Tubuh wanita yang terbuka yang biasanya tertutup; jika itu selebar tangan (10 cm) adalah sama dengan genital organ; dan rambut dari wanita yang telah menikah harus ditutup, diperlakukan sama dengan tubuh. Tidak masalah apakah istrinya sendiri atau wanita lainnya. Bagaimanapun, ketika terbuka dihadapan sesama wanita, tidak dianggap telanjang. Wanita yang bernyanyi sejenis telanjang (sebagai hal pembacaan Shema,dll). Bagaimanapun, ketika pria mendengar wanita bernyanyi, dan dia tidak mampu menghentikan wanita tersebut, dia tidak seharusnya, oleh karena itu, menahan diri dari pembacaan Shema, Shemoneh Esreh, atau belajar Taurat, tapi dia harus berkosentrasi atas subyek kudus yang mana dia disibukan dan tidak menghiraukan pada nyanyian wanita tersebut.
17. Jika dalam hati orang tersebut (*maksudnya membayangkan) memandang organ genital (jika tidak ada baju yang memisahkan antara atas dan bawah), dia tidak diijinkan untuk mengatakan segala sesuatu yang kudus, meskipun ketelanjangannya ditutup. Dia harus setidaknya memakai celana panjang kencang ketubuhnya, memakai sabuk ikat pinggang, atau taruh tali seperti sabuk diantara lengannya untuk membuat pemisahan antara hati dan organnya. Bagi wanita tidak diperlukan melakukan ini.
1. Berkat "Al Divreiy Torah". (Berkat ini dianggap sebagai Birchat Hamitzvah, sama seperti seseorang membacakan berkat sebelum setiap Mitzvah.)
2. Berkat dari "Viharev Na". (Berkat ini dianggap sebagai Birchat Hanehnin, seperti halnya seseorang membacakan berkat sebelum setiap kali menikmati kesenangan.)
3. Berkat dari "Asher Bachar Banu". [Berkat ini dianggap sebagai Birchat Hashevach, sama seperti seseorang memuji Hashem selama berkat pagi. Berkat ini dianggap yang terbesar dari ketiganya.]
B. Mengucapkan “Vetzetzaeiy Tzetzaeiynu” atas berkat Viharev Na:
Ada yang secara khusus mengatakan "Vetzetzaeiy Tzetzaeiynu" dalam berkat Veharev Na. Ini dilakukan untuk memohon kepada Tuhan agar juga anak-anak mereka belajar Taurat dengan setia, karena ketika anak cucu menjadi sarjana Taurat, dijamin pelajaran Taurat tidak akan pernah berhenti dari keturunannya. Namun demikian, tidak ada kebutuhan nyata untuk melafalkan ini, karena bagaimanapun juga semua keturunan seseorang termasuk dalam permintaan awalnya “agar Taurat tidak berhenti dari Tzetzaeiynu (keturunan kita)”. [Dalam Siddur dialek mengikuti pendapat terakhir ini dan hanya Tzetzaeiynu yang dibacakan, sedangkan Tzetzaei dihilangkan.]
C. "Al Divrei" versus "Laasok":
Nussach (tradisi) dari berkat tersebut adalah “Asher Kidishanu Bemitzvosav Vetzivanu Al Divreiy Torah”. Namun ada juga yang terbiasa mengucapkan “Laasok Bedivrei Torah”.
D. Bolehkah seorang Gerim membaca berkat “Asher Bachar Banu”?
Ya.
Melafalkan kata-kata Anachnu Vitsetzaeiynu dengan konsentrasi tinggi:
Setelah melafalkan kata-kata yang mewariskan dari Hashem untuk melimpahkan pembelajaran Taurat kepada keturunan kita, seseorang harus menambahkan konsentrasi dan doa. Ini juga berlaku saat membaca doa untuk keturunan kita atas berkat Ahavat Olam dan Uva Letziyon. Seorang ayah dan ibu harus selalu menambahkan dalam doa agar anak-anaknya menjadi pelajar Taurat, Tzaddikim dan memiliki karakter yang baik.
Elokai Neshama adalah berkat ucapan syukur kepada Hashem karena telah mengembalikan jiwa seseorang kepadanya saat bangun pagi.
Mengapa Elokai Neshama tidak dimulai dengan doa berkat? Berkat syukur tidak dimulai dengan berkat pembuka. Karena Alasan inilah Elokai Neshama tidak dimulai dengan doa berkat.
Membaca berkat Elokai Neshama segera setelah Asher Yatzar:
Adalah tepat untuk melafalkan berkat Elokai Neshama segera setelah membaca berkat Asher Yatzar. (Jadi segera setelah mencuci tangan setelah menggunakan kamar mandi saat bangun tidur seseorang harus mengucapkan tiga berkat Netilat Yadayim, Asher Yatzar, dan Elokai Neshama. Seseorang yang membuat jeda antara Asher Yatzar dan Elokai Neshama menyebabkan noda besar di dunia spiritual.)
Seseorang yang bangun sebelum fajar dan berencana untuk kembali tidur: Jika seseorang terbangun (di tengah malam, bahkan lewat tengah malam) dan mengetahui bahwa dia akan kembali tidur, tidur untuk kedua kalinya, dia harus mengucapkan berkat Elokai Neshama tanpa kalimat penutup "Diberkatilah Engkau Hashem ...". Ketika dia bangun di pagi hari dia mengulangi doa berkat Elokai Neshama dengan kalimat penutup “Diberkatilah Engkau Hashem…“. (Jika seseorang mengucapkan seluruh berkat saat bangun pertama kali, maka ketika dia bangun kembali kemudian dia mengulangi berkat tersebut tanpa mengucapkan kalimat akhir dari “Terpujilah Tuhan…”. Jika seseorang tidak akan kembali tidur melainkan hanya tidur siang dia harus mengucapkan seluruh berkat setelah pertama kali, jika lewat tengah malam.)
Membaca Hamapil sebelum kembali tidur untuk kedua kalinya:
Sebelum kembali tidur untuk kedua kalinya seseorang harus mengulangi berkat Hamapil tanpa menyebutkan nama Tuhan di kalimat pembuka (yaitu. Baruch Hamapil Chevlei) dan tanpa mengucapkan kalimat penutup “Diberkatilah Engkau Hashem…”.
Apakah seseorang membaca doa berkat Elokai Neshama jika dia tidak tidur di malam hari?
Putusan Siddur: Jika seseorang tidak tidur sepanjang malam, atau tidur kurang dari 60 napas (yaitu. tiga puluh menit) maka seseorang tidak membaca doa berkat Elokai Neshama. (Jika seseorang ragu apakah dia tidur selama 60 napas maka dia membaca doa berkat tanpa nama Hashem.)
Kebiasaan Chabad: Kebiasaan yang diterima, tersebar luas, di antara Chabad Chassidim adalah melafalkan doa berkat Elokai Neshama bahkan jika seseorang tidak tidur malam sebelumnya. (Berkat harus diucapkan setelah Alot, segera setelah mencuci tangan dengan berkat.)
Tanya Jawab
Apakah seseorang melafalkan Elokai Neshama jika dia tidur di siang hari?
Tidak.
Jika seseorang terbangun di tengah malam dan berencana untuk segera kembali tidur, dia harus mengucapkan Elokai Neshama dan Hamapil tanpa berkat penutup?
Contoh: Seseorang bangun untuk menggunakan kamar mandi atau mendiamkan bayi yang menangis, haruskah mereka mengucapkan doa berkat Elokaiy Neshama dan Hamapil tanpa doa berkat penutup?
Tidak. Kewajiban untuk melakukannya hanya pada saat bangun dengan niat untuk tetap terjaga selama beberapa waktu sebelum kembali tidur, seperti membaca Tikkun Chatzot atau belajar Taurat.
Jika seseorang secara tidak sengaja berbicara setelah mengatakan Asher Yatzar, apakah dia masih harus segera melafalkan doa berkat Elokai Neshama?
Ya, dia segera berhenti berbicara dan langsung mengatakannya.
Apakah seseorang harus melafalkan berkat Hamavir Sheina saat bangun pertama kali?
Tidak. Namun ada Poskim yang mengharuskan seseorang untuk mengatakannya tanpa nama Hashem saat bangun pertama kali, dan ketika dia bangun untuk kedua kalinya dia harus mengatakannya dengan nama Hashem.
Nussach:
Membuat jeda antara Elokai dan Neshama:
Seseorang diharuskan membuat sedikit jeda antara kata Elokai dan Neshama sehingga tidak terdengar seperti seseorang mengatakan bahwa jiwanya adalah Tuhannya. (Rebbe Rashab juga akan membuat jeda antara kata Tehora Hi dan Ata Barata dan antara kata Ata Barata dan Ata Yatzarta.)
Tehora Hi: Di Siddur Admur tertulis kata Tehora Hi. Namun beberapa menghilangkan kata Hi.
Percikan Chassidus:
Turunnya jiwa:
Doa Elokai Neshama mengacu pada turunnya jiwa Yahudi di bawah ke dalam tubuh. Neshama pertama kali dimulai di dunia Atzilus. Di tingkat ini Neshama ditemukan dalam kesatuan penuh dengan Ketuhanan, murni dan halus, sebelum turun ke bawah. Itu disebut dalam kata-kata "Tehora Hi". Neshama kemudian mulai turun ke dunia Beriya, Yetzira dan Assiya. Ini dirujuk dalam kata-kata “Ata Barata (Beriya); Ata Yatzarta (Yetzira); Ata Nafachta Bi (Assiya)”. Turun ke dalam tiga dunia spiritual ini, yang satu lebih rendah dari yang lain, mempengaruhi perubahan yang diperlukan untuk menjadi tertanam dalam jiwa hewani dan tubuh fisik.
Mengembalikan jiwa ke penyatuan dengan Tuhan:
Alasan orang bijak melembagakan bahwa doa ini diucapkan di awal Birchat Hashachar, sebelum berdoa, adalah karena itu mewakili Mesirut Nefesh jiwa sepanjang hari. Dalam doa ini kami menyatakan bahwa “Engkau memberiku jiwa… dan Engkau akan mengambilnya dariku di masa depan”. Ini berarti menyatakan bahwa karena Anda telah memberi saya jiwa dan pada akhirnya akan mengambilnya kembali, maka saya sekarang akan mulai mendedikasikannya dan menyerahkannya kepada Anda, untuk menyatukannya dalam penyatuan Anda. Ini akan dicapai dengan mengikat pikiran saya dengan pikiran Anda dan ucapan saya dengan ucapan Anda, melalui huruf-huruf Taurat dan doa. Dengan persiapan menyerahkan jiwa kepada Hashem inilah kita memulai Birchat Hashachar.
(membaca berkat Asher Yatzar setelah keluar dari kamar mandi)
Kurangnya konsentrasi mungkin membatalkan berkat:
Jika seseorang tidak memahami kata-kata dalam doa berkat atau memikirkan hal-hal lain saat membacanya, menurut beberapa pendapat dianggap seolah-olah dia tidak membaca doa berkat sama sekali dan karenanya diharuskan mengulangi doa berkat. Ini berlaku bahkan jika dia mengucapkan doa berkat dalam bahasa Ibrani. Praktisnya, seseorang tidak boleh mengulang-ulang doa berkat, meskipun pada awalnya harus sangat berhati-hati untuk berkonsentrasi saat membaca doa berkat.
Membaca setiap kata dengan penuh perhatian:
Salah satunya adalah mengucapkan setiap kata doa berkat Asher Yatzar dengan konsentrasi, mengingat kebaikan besar yang dilakukan Hashem terhadap manusia, seperti yang dijelaskan di atas.
Segula untuk penyembuhan dan penyembuhan preventif:
Pelafalan/pengucapan Asher Yatzar dengan konsentrasi yang tepat adalah Segula yang baik untuk penyembuhan penyakit. Dalam kata-kata Seder Hayom: “Jika seseorang lengkap dalam atributnya dan dia dengan hati-hati mengucapkan kata-katanya, dia tidak akan sakit sepanjang hari dan tidak akan pernah membutuhkan dokter. Tentu saja, maka seseorang harus mengucapkan doa berkat dengan konsentrasi yang kuat dan pikiran yang lengkap kepada penyembuh semua tubuh.”
Tidak melakukan Melacha (pekerjaan) sambil mengucapkan doa berkat:
Salah satunya adalah tidak melakukan tindakan apa pun yang membutuhkan konsentrasi saat membaca Asher Yatzar. Seseorang bahkan tidak mempelajari Taurat sambil membacanya, karena semua doa berkat pada awalnya membutuhkan konsentrasi menurut semua poskim. Ini berlaku dengan semua doa berkat.
Apakah boleh mengucap doa berkat saat seseorang mengeringkan tangannya?
Jika tidak mengganggu konsentrasi membaca Asher Yatzar maka boleh dilakukan. Namun, beberapa Poskim bersikap tegas dalam hal ini bahkan dalam kasus seperti itu. Demikian juga, beberapa menghindari membaca doa berkat sampai tangan kering seperti yang akan dijelaskan.
Arti dari berkat Asher Yatzar:
Dialek pemberkatan Asher Yatzar tercatat dalam Traktat Brachos 60b. Rishonim membahas makna di balik kata-kata berbeda yang dinyatakan dalam berkat ini. Ada sejumlah variasi dialek doa berkat. Arizal menulis bahwa berkat ini berisi 45 kata, dan ini adalah dialek yang diikuti dalam Siddur.
בחכמה/Bichochma: Kata Bichochma diucapkan karena penciptaan manusia melibatkan kebijaksanaan yang menakjubkan. Atau, itu dibacakan karena kebijaksanaan agung yang terlibat dalam Hashem menciptakan tubuh sedemikian rupa sehingga jiwa di dalam tubuh tidak melarikan diri melalui banyak lubang yang dikandungnya. Atau, itu dibacakan karena kebijaksanaan yang terlibat dalam Hashem pertama kali menciptakan rezeki manusia [pada 5 hari pertama penciptaan] dan baru setelah itu dia menciptakan manusia [pada hari keenam]. [Atau, itu dibacakan karena Hashem menciptakan manusia dengan kebijaksanaan, berbeda dengan binatang.]
נקבים נקבים חלולים חלולים /Nikavim Nikavim, Chalulim Chalulim: Hashem menciptakan banyak lubang [Nikavim] seperti mulut, lubang hidung, anus. Dia juga menciptakan banyak anggota tubuh berongga [Chalulim] seperti jantung, perut, dan usus.
שאם יסתם אחד מהם/Sheim Yisasem: Ini mengacu pada mulut. Di antara Nikavim ada satu lubang, yaitu mulut, yang ketika di dalam rahim ibunya tertutup dan ketika memasuki dunia terbuka. Jika itu tetap tertutup saat memasuki dunia, seseorang tidak akan bisa hidup bahkan untuk satu jam. Atau, ini mengacu pada semua lubang [Nikavim] seseorang. Seolah-olah anus dan uretra [Nikavim] menutup, maka akhirnya ketika batas tercapai seseorang tidak akan bisa hidup bahkan satu jam pun.
או אם יפתח אחד מהם/Im Yipaseiach: Ini mengacu pada perut dan usus [Chalulim] yang jika ditusuk tidak akan bisa bertahan. Atau, jika lubang-lubang ini terus-menerus terbuka sedemikian rupa sehingga seseorang terus-menerus buang air besar maka dia tidak akan bertahan hidup.
אפשר להתקיים/E-efshar Lihiskayeim: Nussach kami adalah untuk membaca: אפשר להתקיים .] Namun, yang lain membaca לעמוד לפניך.]
אי אפשר להתקיים/Rofei Chol Basar: Ini mengacu pada kemampuan untuk buang air kecil dan besar, seolah-olah kotoran itu akan tetap berada di tubuh seseorang untuk waktu yang lama akan membusuk di perutnya dan dia akan mati. Jadi, mengeluarkan kotoran adalah obatnya.
רופא כל בשר/Umafli Laasot: Tubuh mirip dengan termos yang diisi dengan udara dan oleh karena itu secara alami udara akan keluar jika ada lubang kecil yang tertusuk. Keajaiban tubuh adalah bahwa meskipun penuh dengan lubang, rohnya masih terjaga di dalamnya. Atau, keajaibannya adalah tubuh memisahkan nutrisi dari sisa makanan. Atau, adalah keajaiban Hashem bahwa ia menjaga jiwa seorang pria di dalam tubuhnya dan karenanya menghubungkan item spiritual dengan fisik, sehingga memungkinkan seseorang untuk tetap sehat. Karena alasan inilah kami mengatakan “penyembuh segala tubuh”.
Arti dari berkah menurut Kabalah
ברוך/Barukh: Ketika seseorang melafalkan kata “Barukh” dia bermaksud untuk menarik Neshama ke Keter.
אתה/Ata: Untuk menggambar Neshama ke Chochma.
השם/Hashem: Untuk menggambar Neshama ke Bina.
אלוקינו מלך העולם/Elokeinu Melech Haolam: Ini mengacu pada Tiferet.
אשר יצר את האדם בחכמה/Asher Yatzar Es Hadam Bichochmah: Bahwa dia menciptakan manusia dengan Chochma dari Atzilut.
נקבים נקבים חלולים חלולים/Nikavim Nikavim, Chalulim Chalulim: Lubang-lubang yang terus terbuka, seperti hidung dan mulut, mengacu pada saluran aliran Ilahi [dan Neshama] yang berjalan dari satu Sefira ke Sefira lainnya [sampai mencapai tujuannya di dunia ini]. Lubang-lubang yang biasanya tertutup dan hanya terbuka jika diperlukan, seperti uretra dan rektum, mengacu pada saluran eksternal yang lebih rendah dari pancaran spiritual yang mengalir ke Kelipa yang tidak murni.
שאם יסתם אחד מהם/Sheim Yisasem: Jika salah satu organ pernapasan menutup, seseorang akan langsung tersedak dan mati. Ini mengacu pada saluran di atas, bahwa jika mereka menutup Midot tidak akan menerima energi Ilahi mereka dan Neshama tidak akan turun ke bawah, sehingga menyebabkan kematian besar-besaran.
או אם יפתח אחד מהם/Im Yipaseiach: Jika usus terus-menerus terbuka untuk memungkinkan makanan mengalir keluar, seseorang tidak akan mempertahankan nutrisi apa pun dan akan mati. Ini mengacu pada saluran di atas, bahwa jika mereka terus-menerus terbuka, Kelipa akan menerima semua energi Ilahi, tidak membiarkan sisi kesucian dan kebaikan dipelihara darinya. Ini akan menyebabkan kematian di bawah. Ini mirip dengan dubur tempat Kelipa memelihara, bahwa jika makanan langsung masuk tanpa henti dan dicerna ke dalam tubuh, seseorang pasti akan mati.
ומפליא לעשות/Umafli Laasot: Hashem membuat keajaiban dalam penciptaan dengan menciptakan manusia dalam kemiripan dengan dunia Ilahi.
contoh kesaksian betapa doa Atzer Yatzar diperlukan :